Selasa, 25 November 2008

khutbah jumat

Oleh: Ismatullah, Spd.I
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Hadirin sidang jumat yang berbahagia.Pada hakekatnya tak ada penyejuk yang benar-benar menyegarkan, dan tak ada obat yang paling mujarab selain taqwa kepada Allah. Untuk itu mari kita sama-sama meningkatkan iaman dan taqwa kepada Allah swt. Karena hanya taqwa kepadaNyalah satu-satunya jalan keluar dari berbagai problem kehidupan, yang mendatangkan keberkahan hidup, serta menyelamatkan dari adzabNya di dunia maupun di akhirat nanti, karena taqwa jualah seseorang akan mewarisi Surga Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Hadirin sidang jumat rahimakumullah

Sesungguhnya kehidupan didunia ini adalah sebuah perjalanan panjang menuju keabadian. Yang kita harapkan semoga kita digolongkan ke dalam orang-orang yang sadar dan mengerti harus bagaimana menjalani hidup ini agar terhindar dari kehidupan yang sia-sia dan tanpa makna. Perjalanan kesebuah negri yang tiada akhirnya perbekalan yang terbaik adalah ketakwaan kita.dengan amal sholeh yang ikhlas dan mutabaah (sesuai sunah rasul) yang menyertaimu ketika meninggalkan dunia ini untuk menghadap Allah SWT. Dalam kematian yang pasti.

Artinya :
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian….(QS Ali-Imran:185)

Ingatlah perjalanan ini adalah menuju akhirat, suatu perjalanan yang kita mohon kepada Allah swt. Agar berakhir pada kenikmatan surga bukan nenaraka. Karena keagungan perjalanan menuju hari akhir inilah, Rasulullah saw bersabda :
“ seandainya kalian mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Mutafaq alaih)
Maksudnya, jika kita mengetahui hakikat ajal yang akan menjemput kita dan kedahsyatan alam kubur, kegelapan hari kiamat dan segala kesedihannya. Jembatan siratal mustaqim dan segala rintangannya, surga dan segala kenikmataanya. Niscaya akan memberikan motivasi kepada kita untuk mengadakan perubahan . berubah dari kefasikan dan kekapiran menjadi keimanan, dari kemunafikan menjadi istiqomah, dari keraguan menjadi keyakinan, dari kesombongan menjadi ketawadhuan, dari rakus menjadi rasa syukur dan sederhana, dari pemarah dan pendendam menjadi kasih sayang dan memaafkan , dari kelicikan dan kesewenangan menjadi kejujuran dan keadilan. Dari kedustaan menjadi kebenaran. Jadi perubahan diri dari sifat dan watak syaitani dan hewani menjadi insane islami harus segera dimulai.

Akan tetapi kita sering lupa atau berpura-pura lupa dengan perjalanan panjang tersebut bahkan memilih dunia dengan segala perangkatnya. Kemewahan, kecantikan, kekayaan kedudukan yang semua nilanya disisi Allah swt tidak lebih dari sehelai sayap nyamuk.

Wahai yang tertipu oleh dunia
Wahai yang sedang berpaling dari Allah
Wahai yang sedang lengah dari ketaatan kepada Allah
Wahai yang nafsunya selalu menolak nasyihat
Wahai yang selalu berangan-angan panjang
Tidakkah engakau mengetahui bahwa kamu akan segera meninggalkan duniamu dan duniamu pula akan meninggalkanmu? Mana rumahmu yang megah?mana pakaianmu yang indah?mana aroma wewangimu? Mana para pembantu dan familimu?mana wajahmu yang cantik dan tanpan? Mana kulitmu yang halus? Mana…..? mana……? Saat itu ulat dan cacing mencerai berai seluruh tubuhkita.

Bersegaralah bersimpuh dihadapan rabbul jalil, Allah swt lepaskan selimut kesombongan yang menghalangi dari rahmat dan ampunan-Nya. Kuberikan kabar gembira bagi yang berdosa dan berlebih-lebihan aga segera berhenti dari perbuatan kemaksiatan itu.

Hadirin sidang jumat yang mengharapkan ridha Allah
Siapa diantara kita yang tak berdosa , siapa diantara kita yang tidak bersalah kepada tuhannya? Sama sekali tidak ada . seharipun kita tidak dapat seperti malaikat yang selalu taat dan tidak berbuat maksiat sedikitpun. Oleh karena itu…datangilah mesjid dan beribadahlah didalamnya. Tegakan shalat lima waktu, puasalah dibulan ramadhan tunaikan haji jika engkau telah mampu jakatilah harta dan jiwamu bimbinglah anak-anakmu dengan al-Islam jauhkan dirimu dan keluargamu dari media fornografi dan pornoaksi yang selalu mengancam kebersihan fitrah kita. Insyafilah semua dosa-dosa serta ingatlah pintu taubat masih terbuka lebar bagi kita. Rahmat dan ampunan Allah swt. Sangatlah luas lebih luas dari lautan dosa. Ketahuilah bahwa Allah swt sangat senang dengan taubatmu. Ingat firman Allah swt.


Artinya “
“sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mensucikannya.”

Rasulullah saw menyampaikan satu nashihat yang cukup untuk menasihati setiap manusia dengan sabdanya “ cukuplah dengan adanya kematian sebagai penasihat bagi kita.”
Hadirin renungkanlah wasiat taqwa ini dengan pena kerinduan dan tinta air mata. Kembalilah kepada Allah swt. Dan rasulnya dengan cara yang benar. Kerjakanlah apa-apa yang telah diperintahkannya dan sekuat-kuatnya untuk menjauhi larangannya. Berusahalah untuk memelihara ketundukan , tawadhu dan syukur atas nikmatnya yang akan mengajakmu menuju pintu ketenangan dan kebahagiaan. Berhiaslah dengan amal sholeh dan keindahan akhlak karimah. Semua orang akan mempertanggung jawabkan amalnya sendiri-sendiri . sekecil amal yang kita lakukan pasti ada balasannya. Allah berfirman :


“ maka barang siapa beramal seberat biji sawi dari kebaikan, niscaya akan melihat ganjarannya. Dan barang siapa beramal seberat biji sawi dari kemaksiatan, niscaya akan melihat siksanya.” (QS Az-Zalzalah :7-8).

Tidak ada komentar: